Minggu, 02 Februari 2014

Pengalaman di Halliburton dan Premier Oil

Kali ini saya akan menceritakan mengenai pengalaman pertama saya ketika masuk ke dunia kerja. 

1. HALLIBURTON 

Kerja di tempat ini emang AMAZING banget, buat kamu yang suka berpetualang kerja disini paling cocok, pergi kemana-mana pake GARUDA bisa keliling seluruh indonesia bahkan dunia, dan yang penting GRATISSSSSS alias dibiayai perusahaan untuk masuk ke perusahaan ini kamu bakalan menghadapi beberapa jenis tes, yang pertama itu tes psikotes, inget dalam bahasa inggris semua ya, matematika, fisika kemampuan logika pokoknya banyak banget soalnya sementara waktu yang disediakan terbatas banget jadi ngga boleh mikir lama-lama. Habis itu nunggu beberapa hari buat nunggu pengumuman, yang namanya tes kerja ngga ada batas waktu kapan pengumuman, suka suka HRD nya aja, bikin galau, padahal pas ikut tes juga status masih mahasiswa alias belum lulus :D tapi tetep aja galau, maklum perusahaan OIL and GAS idaman semua orang bisa kerja disini. 2 minggu kemudian alhamdulillah tes pertama lolos, dapet telpon dari jakarta diinterview by phone sama HRD ditanya ini itu lalu kembali dipanggil ke jakarta untuk interview dengan USERnya langsung, heran juga saya ko interview nya langsung user. katanya sih mumpung usernya ada di jakarta. saya interviewnya 2 kali hari pertama itu interview dengan manajer SPERRY DRILLING bagian lab ditanya technical dikit, sisanya cuman basa basi ngga jelas, ternyata tidak seseram yang dibayangkan, terus di telpon lagi supaya besoknya datang buat interview dengan manajer SEISMIC, cape deh bolak balik bandung-jakarta. tapi it's oke lah demi OIL and GAS apapun dijabanin :) Nah kalau interview sama manajer ini agak ribet, dikasih soal musti dikerjain, lumayan susah karena udah lama ngga belajar hahaha, basic fisika banget untung masih rada-rada inget, terus di ending nya ditanya deh.
manajer   : kamu mau pilih sperry driling atau di seismic ?? 
saya     : saya ingin disini pak,kerjaannya lebih keren di lapangan pula, aku banget lah pak ( sebenarnya pengen di sperry drilling cuman di lab sih ngga seruuuu ) 
manajer   : kerja dilapangan itu berat loh, cuman ya namanya lapangan ya duitnya lebih gede 
saya         : nyengir aja klo denger duit gede, hehe SIAP PAK 

penugasan pertama langsung di kirim ke Duri, RIAU. Bukan main kerennya

 2. PREMIER OIL

Tepatnya bulan April 2013 saya meninggalkan Halliburton, ahh sungguh disayangkan, kerjaan di hallibuton emang keren banget tapi capeeeeeeeeeeeeeeee banget T.T Jadi ceritanya begini pemirsa, karena kerjaan cape banget meski gaji oke akhirnya mulai berfikir untuk pindah ke perusahaan yang lain, biasa pengennya kerjaan yang oke gaji oke tapi ngga cape hahahahaha. Korupsi kali ya ?? haha ya ngga lah tetep kejujuran harus dijungjung tinggi, akhirnya pas lagi di surabaya buat job di Pertamina PHE iseng-iseng liat di JPAC POlban, nih buat kamu yang nyari kerja JPAC Polban recomend banget deh http://jpac.polban.ac.id/ sambil iseng-iseng nyari eh dapet deh ada perusahaan asing inggris namanya PREMIER OIL, apaan tuh ya kayanya kurang terkenal banget. liat-liat profil perusahaannya kayanya oke juga nih. Akhirnya dapat panggilan juga, untung aja pas banget sama waktu libur jadi ngga perlu susah-susah minta ijin ke atasan soalnya status masih karyawan Halliburton Tesnya lumayan juga tapi ngga sesusah masuk Halliburton lebih gampang klo yang ini, menurut saya loh ya :D Alhamdulillah lolos juga akhirnya ku ucapkan sayonara Halliburton :D. Di Premier Oil ini lebih enak lagi, pertama dikirim ke cepu buat pelatihan tentang dasar-dasar perminyakan, jadi sebenarnya buat kamu yang ngga punya basic di perminyakan juga bisa, kerena pada akhirnya jika kamu lolos akan di sekolahkan biasanya, yang penting itu kemampuan bahasa inggris yang bagus sama siap bersaing aja. Soalnya nih ya yang daftar itu ratusan orang dan yang diterima itu cuman 10 orang dan dari 10 orang yang dikirim untuk pelatihan hanya 7 orang yang bisa lolos, kompetisi masih berlangsung disini, kejam memang tapi begitulah aturan mainnya, "you take it or leave it". Nah tepatnya 13 Januari 2014 akhirnya setelah OJT (On the Job Training) selama 9 bulan (akhir april-desember 2013) Tepatnya tanggal 13 Januari 2014 akhirnya saya resmi menjadi karyawan Premier Oil. Alhamdulillah senangnyaaaaa semoga di tempat baru ini manjadi langkah baruku dalam menggapai mimpi.
Nah barangkali segitu dulu ya yang bisa saya share mengenai pengalaman saya di dunia kerja, semoga bermanfaat :D

Peluang Amal

Setiap muslim memiliki peluang amal dalam keadaan apapun dan sekecil apapun, jadi tidak ada kekhususan bahwa amal itu hanya bisa dilakukan oleh orang kaya yang shaleh saja, dan karenanya membuat peluang masuk surga lebih besar dan tidak ada kesempatan bagi seorang yang miskin untuk beramal. 
Demikian itu merupakan suatu perspektif/sudut pandang yang salah karena disadari atau tidak pandangan seperti itu telah menuduh Allah tidak adil pada setiap umatnya. Mari kita simak sejenak kisah para sahabat rasul berikut ini. 
Dikisahkan, bahwa orang-orang fakir dari kalangan Muhajirin (sebagian kecil dari Anshar) merasa tidak bisa memperbanyak amal kebaikan, karena mereka tidak memiliki harta untuk diinfakkan. Padahal mereka selalu mendengar berbagai ayat dan hadits yang mendorong untuk berinfak, memuji orang-orang yang berinfak dan menjanjikannya surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Di satu sisi, mereka melihat saudara-saudara mereka yang kaya berlomba-lomba untuk berinfak. Ada yang menginfakkan seluruh hartanya dan ada yang menginfakkan separuhnya. Ada yang memberikan beribu-ribu dinar dan ada juga yang membawa tumpukan hartanya kepada Rasulullah lalu beliau mendoakannya, memintakan ampunan dan keridlaan dari Allah untuk mereka. Fenomena tersebut menggugah jiwa para sahabat yang miskin. Mereka berharap bisa mendapatkan kelebihan dan keutamaan sebagaimana yang diperoleh saudara-saudara mereka. Bukan karena dengki dengan kekayaan yang dimiliki saudaranya, dan bukan semata-mata menginginkan kekayaan. Tetapi didorong oleh rasa ingin berlomba-lomba dalam kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah. Mereka lalu berkumpul dan datang menemui Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam. Dengan air mata berlinang, mereka mengadukan kondisi yang dialami lantaran tidak ada sesuatu yang bisa diinfakkan. 
Mereka berkata, “Ya Rasulullah, orang kaya telah mendapatkan pahala yang banyak, sedangkan kami tidak. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa. Tidak ada kelebihan sama sekali dalam hal ini. Akan tetapi, mereka lebih dari kami karena mereka bisa berinfak dengan kelebihan hartanya, sedangkan kami tidak memiliki apapun untuk kami infakkan untuk menyusul mereka. Padahal, kami benar-benar ingin bisa mencapai kedudukan mereka. Apa yang perlu kami perbuat?” Kemudian Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam yang memahami keinginan mereka yang begitu kuat untuk mencapai derajat yang tertinggi di sisi Rabb-nya, dengan sangat bijak memberikan jawaban yang menenangkan. Yaitu dengan memberitahukan bahwa pintu kebaikan sangat luas. Ada beberapa amalan yang menyamai pahala orang yang berinfak, bahkan bisa melebihnya. 

Beliau bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan untuk kalian apa-apa yang bisa kalian sedekahkan?; Sesungguhnya setiap tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap takbir (Allahu akbar) adalah sedekah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (Laa Ilaaha Illallah) adalah sedekah, menyeru kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari yang munkar adalah sedekah, dan bersetubuh dengan istri juga sedekah.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah jika di antara kami menyalurkan hasrat biologisnya (kepada istrinya) juga mendapat pahala?” Beliau menjawab, “Bukankah jika ia menyalurkannya pada yang haram akan mendapat dosa? Maka demikian pula jika ia menyalurkannya pada tempat yang halal, ia akan mendapat pahala.” (HR. Muslim) 

Ketika orang-orang kaya dari sahabat Nabi mendengar keutamaan dzikir di atas lantas mereka ikut pula mengamalkannya. Karenanya, orang-orang fakir di atas datang kembali menemui Rasulullah untuk kedua kalinya. Mereka berkata, “Ya Rasulullah, teman-teman kami yang kaya mendengar nasihatmu. Lalu mereka melakukan seperti yang kami lakukan.” 

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab, “Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya . “ (QS. Al-Maidah: 54) 

Sungguh luar biasa memang akhlak para sahabat nabi, ada rasa kedengkian/iri dalam urusan berbuat kebaikan. Mereka saling berlomba-lomba meski dalam keadaan yang kekurangan sekalipun tidak menyurutkan semangat mereka dalam beramal. Jika kita renungkan memang mendekati akhir zaman ini kemaksiatan dimana-mana begitu merajalela akan tetapi Allah juga begitu adil berbagai kemudahan dalam beramal pun bisa kita lakukan, mobilitas jika ingin berpergian begitu mudah, akses ke masjid mudah, mengaji jika tidak membawa mushaf alquran bisa melalu hp. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak beramal dalam keadaan apapun dan sekecil apapun.